Wednesday, January 4, 2017

Regulasi dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Regulasi dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam aktivitas bisnis dapat dipastikan terjadi persaingan (competition) di antara pelaku usaha. Pelaku usaha akan berusaha menciptakan, mengemas, serta memasarkan produk yang dimiliki baik barang/jasa sebaik mungkin agar diminati dan dibeli oleh konsumen. Persaingan dalam usaha dapat berimplikasi positif, sebaliknya juga dapat menjadi negatif jika dijalankan dengan prilaku negatif dan sistem ekonomi yang menyebabkan tidak kompetitif.
Dari sisi manfaat, persaingan dalam dunia usaha adalah cara yang efektif untuk mencapai pendayagunaan secara optimal. Dengan adanya rivalitas akan cenderung menekan ongkos-ongkos produksi sehingga harga menjadi lebih rendah serta kualitasnya semakin meningkat. Bahkan lebih dari itu persaingan usaha dapat menjadi landasan fundamental bagi kinerja di atas rata-rata untuk jangka panjang dan dinamakannya keunggulan bersaing yang lestari (sustainable competitive advantage) yang dapat diperoleh melalui tiga strategi generic, yakni keunggulan biaya, diferensiasi, dan focus biaya.
Berikut ini adalah beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh penyedia barang atau jasa.
A. Memiliki keahlian, kemampuan manajerial yang memadai, serta pengalaman  yang sesuai dengan permintaan instansi.
B. Memenuhi aturan menjalankan usaha dalam perundang-undangan yang menyangkut proses legalitas.
C. Mempunyai kapasitas hukum untuk menandatangani kontrak proyek.
D. Memenuhi kewajiban wajib pajak, dan tidak masuk daftar hitam.

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip dasar sebagai berikut:
Transparan: Semua ketentuan dan informasi, baik teknis maupun administratif termasuk tata cara peninjauan, hasil peninjauan, dan penetapan penyedia barang/jasa harus bersifat terbuka bagi penyedia barang/jasa yang berminat dan mampu tanpa diskriminasi.
Adil:  tidak diskriminatif  dalam memberikan perlakuan bagi semua calon  penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan  kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun.
Bertanggung jawab:  mencapai sasaran baik fisik, kualitas,  kegunaan, maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan usaha sesuai dengan  prinsip-prinsip dan  kebijakan serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
Efektif: sesuai dengan  kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat  memberikan manfaat  yang sebesar-besarnya bagi para pihak terkait.
Efisien: menggunakan dana, daya, dan fasilitas  secara optimum untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan biaya yang wajar dan tepat pada waktunya.
Kehati-hatian: berarti senantiasa memperhatikan atau patut menduga terhadap informasi, tindakan, atau bentuk apapun sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kerugian material  dan imaterial  selama  proses pengadaan, proses pelaksanaan pekerjaan,  dan paska pelaksanaan pekerjaan.
Kemandirian: berarti suatu keadaan dimana pengadaan barang/jasa dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Integritas: berarti pelaksana pengadaan barang/jasa harus berkomitmen penuh untuk memenuhi etika pengadaan.
Good   Corporate  Governance: Memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Rencana Bisnis : Pengadaan Barang dan Jasa dalam usaha restaurant
     Berbicara usaha dalam bidang kulinar sudah banyak di lakukan hampir semua orang yang ingin mencoba peruntungan mereka dalam dunia bisnis. Saya menulis disini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan Informatika. Usaha kuliner yang saya buat adalah One Step Cafe. Lokasinya sendiri berada pada jalan srengseng sawah lebih tepatnya dekat kampus Polimedia Jakarta. Cafe ini lebih berfokus untuk menjual berbagai macam makanan penutup seperti ice cream, pudding, roti panggang, waffle, dll. Dalam usaha cafe ini saya berencana tentang pengadaan jasa yang arti  saya ingin makanan yang saya tawarkan bisa untuk di pesan melalui media website.
     Dalam usaha ini saya sudah mencoba berbagai macam promosi untuk mengiklankan cafe ini seperti menyebarkan broadcast kepada teman, membuat brosur, melalui media sosial media, mengadakan event untuk pasangan yang datang, atau pun melalui website.
Komentar :
     Dari sekian banyak kesempatan bisnis yang ingin dijalankan semua tergantung dengan kemapuan yang dimiliki. Kemampuan atau skill memang sangat mempengaruhi bisnis ini, namun dalam mencapai keberhasilan bisnis terdapat beberapa hal yang mempengaruhi. Bukan hanya kemampuan saja yang harus dimiliki, sopan santun terhadap client atau attitude juga harus dinomor satukan.
     Dalam bisnis juga dibutuhkan kerja keras dan pantan menyerah dalam membangun sebuah usaha bisnis. Tentunya kita juga harus berani mengambil resiko untuk memajukan usaha ini. Karena usaha penjualan dan jasa service sudah sangat menjamur kemungkinan untuk bersaing dengan usaha yang lain harus lebih besar dan sportif. Tidak saling menjatuhkan antara pembisnis satu dengan pembisnis lainnya.
     Persaingan dalam usaha dapat berimplikasi positif, sebaliknya juga dapat menjadi negatif jika dijalankan dengan prilaku negatif dan sistem ekonomi yang menyebabkan tidak kompetitif.

Sumber :




Mengakui Kesalahan pada Diri Sendiri

Mengakui Kesalahan Pada Diri Sendiri

          Mengakui kesalahan pada diri sendiri adalah, berani untuk mengakui apapun itu resiko nya. Karena memang sudah terbukti oleh semua orang, mengakui kesalahan itu adalah hal yang sangat sulit. Kareana sudah sifat alami manusia adalah selalu ingin menang dan terus menang tanpa harus merasakan kekalahan dan mengakui kesalahan.
          Menurut pribadi saya dimasa lampau mengakui kesalahan itu adalah hal yang sulit, karena apabila saya mengakui kesalahan akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakan bagi diri saya. Dan saya akan malu karena telah melakukan kesalahan tersebut. tapi setelah saya beranjak dewasa, saya sudah mulai mengerti apa itu arti sebenarnya dari mengakui kesalahan pada diri sendiri. Apabila saya telah berani mengakui sebuah kesalahan, saya merasakan dihati saya, kalau saya telah melakukan hal yang benar, dan saya merasa bangga melakukan hal tersebut, walaupun ada hukuman untuk sesuatu yang telah saya akui.
          Mengakui kesalahan diri sendiri di dalam keluarga yang pernah saya alami adalah, diwaktu sekolah dulu, saya pernah meminta uang kepada orang tua untuk membayar uang Buku Cetak dan Buku LKS. Padahal sebenarnya buku tersebut diberikan gratis dari sekolah, tapi saya meminta uang untuk buku tersebut dan orang tua saya dengan mudahnya memberikan saya uang tersebut karena mereka pikir adalah benar untuk membayar buku. Uang pun sudah terpakai kurang lebih setengah nya oleh saya, tapi saya merasakan di hati ada sesuatu yang salah telah saya lakukan. Saya pun akhirnya memutuskan untuk berbicara jujur kepada orang tua, kalau saya berbohong tentang biaya buku tersebut. awalnya saya sangat takut untuk bicara jujur ke orang tua karena takut dimarahi, tapi saya tetap memberanikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya ke orang tua. Dan alhamdulillah orang tua saya tidak terlalu marah, karena saya telah berbicara jujur kepada mereka. Dan saya pun merasa bangga karena telah berani untuk mengakui kesalahan diri saya sendiri.
          Mengakui kesalahan diri sendiri di dalam kampus yang pernah saya alami adalah, diwaktu jam perkuliahan saya pernah membohongi teman teman saya bawah dosen tidak masuk ke kelas, padahal sebenarnya ada dosen yang masuk ke kelas. lalu otomatis teman teman saya yang saya bohongi tidak masuk ke kelas, dan malah pergi main ke warkop bersama saya. Seiring waktu berjalan saya pun menjadi merasa bersalah dengan teman teman saya, akhirnya saya pun memutuskan untuk berbicara jujur kepada mereka, bahwa saya telah berbohong kepada mereka tentang informasi dosen yang tidak masuk kelas. sontak mereka pun terkejut dengan kata kata saya, dan awalnya mereka pun marah kepada saya karena telah saya bohongi. Tapi akhirnya mereka memaafkan saya karena telah berbicara jujur, dan meminta saya berjanji untuk tidak melakukan hal tersebut lagi.
          Menurut saya  apabila masyarakat sebuah negara memiliki rasa berani untuk mengakui kesalahan diri sendiri, maka negara itu akan berkembang dengan sangat pesat. Karena dengan masyarakat yang berani mengakui kesalahan diri sendiri, tidka perlu lagi yang namanya polisi untuk menggali kesalahan setiap orang, karena semua orang akan mengakui kesalahan nya dan meminta maaf, dan negara pun akan aman. Dan yang terutama adalah tidak akan ada lagi yang namanya korupsi, karena setiap orang yang melakukan korupsi akan mengakui kesalahan nya dan akan merasa malu untuk menduduki jabatan nya lagi. Maka dengan itu rasa berani untuk mengakui kesalahan diri sendiri sangat penting.

          

Wednesday, November 16, 2016

TOLERANSI

Toleransi
Toleransi dengan kaidah menurut saya adalah saling menghargai atau menghormati satu sama lain. Saling rendah hati terhadap yang lain nya tanpa ada paksaan apapun. Jika suatu kelompok, desa, kota, dan negara dapat hidup bertoleransi, pasti kelompok, desa, kota, dan negara tersebut dapat hidup dengan damai dan tentram selamanya. Tapi dikarenakan sifat dasar manusia itu serakah dan mementingkan diri sendiri, sulit untuk sebuah negara memegang teguh toleransi, karena sebuah negara dihuni oleh banyak sekali individu, dan setiap individu mempunyai keinginan nya masing – masing.


Toleransi terhadap keluarga
          Toleransi terhadap keluarga adalah hal yang paling sering saya lakukan di kehidupan sehari – hari. Saya haru selalu menjaga kesopanan santunan kepada orang tua, kakak, dan adik saya sendiri. Nasihat dari orang tua harus saya patuhi demi kebaikan diri saya sendiri, dan tetap menghormati mereka sebagai mana mereka adalah orang yang paling harus saya hargai dna hormati di dunia ini. Dan saya juga menghormati kakak dan adik saya, karena saya menyayangi mereka.


Toleransi terhadap orang yang lebih tua
Toleransi terhadap orang tua adalah salah satu toleransi yang sering sayang lakukan di kehidupan sehari – hari. Saya sebagai anak muda harus bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Saya sebagai anak muda akan menghormati dan menyaring nasihat yang mereka berikan kepada saya, dan yang pasti tetap menjaga kesopan santunan terhadap yang lebih tua.


Toleransi terhadap Pengajar (Dosen / Guru)
Toleransi terhadap pengajar juga sering saya lakukan di kehidupan sehari – hari. Saya sebagai murid akan selalu menghargai segala ilmu yang diberikan dosen/guru kepada saya entah ilmu itu akan bermafaat atau tidak untuk saya. Dan saya akan selalu menghormati dan akan selalu bersikap santun kepada setiap dosen/guru yang telah baik memberikan saya ilmu tanpa pamrih sedikitpun.


Toleransi terhadap teman
          Toleransi terhadap teman juga selalu saya lakukan dikehidupan sehari – hari. Saya sebagai teman akan selalu menghargai pendapat teman saya tentang sesuatu, walaupun sebenarnya saya bertentangan terhadap pendapat tersebut. Saya melakukan hal tersebut dikarenakan, saya tidak ingin ada keributan adu pendapat yang dapat memisahkan saya dengan teman saya. Lalu saya akan selalu menghormati dan menjaga kesopan santunan didepan teman - teman saya.


Toleransi terhadap yang lebih muda

          Toleransi terhadap yang lebih muda di kehidupan sehari – hari bagi saya adalah adalah bagaimana saya tetap menghargai mereka, dan tidak bersikap sok kuat, sok pintar, sok tua kepada mereka. Dan saya tetap akan menjaga sopan santun didepan mereka, dikarenakan saya ingin menjadi seorang tauladan yang baik bagi mereka, dan tetap menyayangi seperti adik kita sendiri.

Aspek Keuangan


MAKALAH PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
MATERI ASPEK KEUANGAN
SUB POKOK KOMPONEN BIAYA





Disusun oleh :
Budy Prayoga
51413814




FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016


BAB I
PENDAHULUAN


1. 1      Latar belakang

Sebagai salah satu cara untuk mengendalikan perusahaan agar dapat mencapai sasaran, dunia usaha telah mengenal sistem pengendalian anggaran. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan. Anggaran adalah suatu teknik yang dapat dipakai oleh manajemen di dalam menjalankan fungsinya di dalam perencanaan proses produksi, pengendalian biaya dan pengendalian laba.
Setiap perusahaan pasti memiliki komponen biaya atau anggaran untuk menjalankan bisnis mereka sehingga bisnis yang mereka jalani dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan yang besar. Dari keuntungan itu maka perusahaan dapat melakukan berbagai hal atau terobosan untuk para konsumennya dan untuk keuntungan perusahaan nya sendiri.

1.2       Perumusan Masalah

Didalam manajemen mengelola perusahaan pasti memerlukan rencana yang tidak menyimpang dari sasaran atau tujuan dari perusahaan itu sendiri. Manajer menentukan dan merencanakan kegiatan baik dari segi biaya maupun dari segi pendapatan agar pucuk pimpinan mengetahui akan dibawa kemana perusanahaan ini di tahun mendatang. Agar kita dapat mengetahui hubungan antara perencanaan dan penganggaran, maka ada baiknya jikalau mengetahui dimanakah sebenarnya letak kegiatan penganggaran di dalam kerangka proses perencanaan secara keseluruhan.

1.3       Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi biaya dan anggaran
b. Untuk mengetahui komponen dasar biaya atau anggaran









BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Anggaran Biaya

Pengertian anggaran menurut Munandar (2000:1) yang dimaksud dengan Business Budget atau budget(anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Samryn (2001:226) berpendapat bahwa anggaran fleksibel merupakan suatu bentuk anggaran yang dirancang untuk mengcover suatu rangeaktivitas dan yang dapat digunakan untuk membuat anggaran beberapa level biaya dalam kisaran yang dapat dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.


Gambar 2.1 Contoh anggaran biaya

Terdapat beberapa konsep anggaran antara lain :

2.1.1    Anggaran Produksi 

Anggaran produksi menurut Halim dan Supomo (1990:153) memuat tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur komponen sebagai berikut:
1.       Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.       Bahan-bahan pembantu atau penolong
3.       upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4.       penyusutan peralatan produksi
5.       uang modal, sewa
6.       biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
          biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.       biaya pemasaran seperti biaya iklan
8.       pajak

2.1.2    Anggaran Biaya Bahan Baku 
Anggaran biaya bahan baku menurut Munandar (2000:134) merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) bahan baku yang diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu (kapan) bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.
2.1.3    Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
2.1.4    Anggaran Biaya Overhead Pabrik 
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.

2.2       Sistem Penganggaran
Di dalam menyusun anggaran perusahaan kita perlu memperhatikan aspek- aspek pokok sebagai berikut :

2.2.1 Organisasi anggaran.
Dalam organisasi anggaran ini, yang pertama-tama kita tanyakan adalah siapakan yang bertanggung jawab atas tersusunya anggaran ini. Karena yang bertanggung jawab atas tercapainya sasaran perusahaan adalah pucuk pimpinan, maka jelas penanggung jawab atas penyusunan anggaran ini adalah pucuk pimpinan itu sendiri. Untuk melaksanakan tanggung jawab ini, maka biasanya pucuk pimpinan memebentuk suatu panitia anggaran, yang anggota-anggotanya terdiri atas pimpinan-pimpinan bidang pemasaran, produksi, personalia, keuangan, Litbang dan bendaharawan pada masing-masing bagian. Panitia anggaran ini diketuai oleh pucuk pimpinan itu sendiri. Sebagai koordinator atau pelaksana teknis anggaran ditunjuk seorang kepala anggaran.

2.2.2 Proses penyusunan anggaran.
Pada dasarnya proses penyusunan anggaran dibagi menjadi 3 tahap, sebagai berikut :

A.        Tahap Perencanaan Jangka Panjang
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Peninjauan umum tentang perkembangan jenis usaha baik secara nasional maupun internasional.
b. Analisis atas investasi perusahaan di masa lampau, posisi perusahaan dalam persaingan dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya.
c. Penetapan sasaran dan kebijakan oleh Direktur Utama.
d. Penyusunan Ikhtisar rencana operasi dan investasi dalam rangka mencapai sasaran.
e. Peninjauan atas rencana operasi dan investasi.

B.        Tahap Penyusunan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a.         Penyususunan rencana operasi untuk tahun yang akan datang, meliputi bidang penjualan, riset, biaya lain-lain oleh masing-masing bidang, dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
b.         Penyusunan rencan keuangan untuk tahun yang akan datang, meliputi anggaran kas, anggaran investasi, dan rencana pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang. Penyusunan rencana ini dilakukan oleh bidang-bidang yang bersangkutan dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
c.         Penterjemahan rencana ke dalam anggaran operasi dan keuangan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
d.         Penyusunan anggaran operasi dan keuangan dalam format yang sama dengan format laporan kepada manajemen, oleh bagian keuangan atau kepala anggaran.
e.         Peninjauan atas anggaran operasi dan keuangan, ditinjau dari akibat-akibat keuangannya, oleh Dirut bersama bagian keuangan dan kepala anggaran.
f.          Perubahan atas rencana untuk mencapai hasil yang optimal, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
g.         Perubahan anggaran sesuai dengan perubahan rencana, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
h.         Pengesahan anggaran oleh Direktur Utama.

C.        Tahap Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a.         Penyususunan laporan berkala menunjukan perbandingan antara anggaran dan realisasinya,
b.         Penilaian dan penjelasan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c.         Melakukan tindakan koreksi atau revisi anggaran jika memang diperlukan.

Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).

A.        Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses  penyusunan  anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada parakaryawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
A.1      Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
A.2      Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konseppendistribusian anggaran dengan baik.
A.3      Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
A.4      Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
A.5     Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.

B.        Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
B.    Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
B.2      Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan.  Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
B.3      Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.

2.2       Macam-macam anggaran.
Karena kita mengenal rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek, maka kitapun mengenal juga anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek.

            2.2.1    Anggaran jangka panjang.
Anggaran ini meliputi :
a. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai di dalam menyusun rencana jangka panjang.
b. Proyeksi penjualan.
c. Proyeksi biaya.
d. Proyeksi laba / rugi
e. Rencana investasi.
f. Proyeksi arus kas.
g. Proyeksi personalia yang dibutuhkan.
h. Proyeksi atas proyek-proyek khusus.

2.2.2    Anggaran Tahunan.
Anggaran ini terdiri atas :
a. Anggaran operasi yang meliputi :
1. Anggaran Rugi/Laba
2. Komponen-komponen anggaran rugi/laba :
- Anggaran penjualan.
- Anggaran biaya administrasi.
- Anggaran distribusi.
- Anggaran promosi.
b. Anggaran Keuangan yang meliputi :
1. Proyeksi Neraca
2. Komponen-komponen anggaran neraca :
- Anggaran kas, sumber dan penggunaan dana.
- Anggaran piutang.
- Anggaran investasi.
- Anggaran penyusutan.

2.2.3    Anggaran Biaya Variabel (Variable Budget).
Anggaran ini terdiri atas :
a. Memberikan rumus penetapan biaya-biaya distribusi dan administrasi.
b. Memberikan data untuk pengendalian biaya.

2.2.4    Perhitungan Statistik Yang Diperlukan.
a. Analisa titik keseimbangan menurut Departemen dan seluruh kegiatan operasi.
b. Perkembangan historis dalam angka.

2.2.5    Laporan anggaran Untuk Manajemen (Budget Report).
a. Perbandingan antara anggaran dengan realisasi.
b. Analisis penyimpangan.


















BAB III

PENUTUP


3.1
       Komentar

          Pada konsep ini seperti yang kita ketahui dalam sebuah perusahaan sebuah biaya atau anggaran sangatlah penting dan salah satu pilar untuk membangun sebuah Perusahaan. Biaya atau anggaran selalu masuk dalam segala aspek, antara lain : aspek mendirikan perusahaan, aspek SDM dan organisasi, aspek pemasaran, dan yang terpenting adalah aspek keuangan.
          Dan dengan makin tajam nya persaingan perusahaan, maka dengan sangat jelas disini setiap perusahaan harus semakin berinovasi dalam hal keuangan. Kita harus memikirkan dengan matang biaya yang akan kita keluarkan sebagai modal apakah akan sebanding dengan biaya yang akan kita dapatkan. Kita harus bisa meminimalisirkan biaya modal dan memaximalkan biaya pendapatan.     



















DAFTAR PUSTAKA